Cowok Gay dan Cewek Lesbian Semakin Eksis Karena Promosi Media

Oleh: - 19 November 2015  |

Instagram

Pasangan Gay
Pasangan Gay (aei-ideas.org)

Dalam beberapa tahun belakangan ini, orang-orang yang menjalani hidup dengan oriantasi seksual sesama jenis (gay dan lesbian) semakin masif dalam menunjukan eksistensinya. Dulu, fenomena seperti itu jarang ditemui di masyarakat kita.

Devie Rahmawati, Pengamat Sosial dan Budaya Universitas Indonesia, melihat hal tersebut terjadi lantaran semakin gencarnya promosi atas gaya hidup seperti itu melalui beragam media, seperti film, musik, game, dan produk-produk industri hiburan lainnya.

“Tidak mengherankan karena marketing ideologi ini cukup masif dipromosikan media, seperti di Amerika yang gencar mempromosikannya,” ungkap Devie pada Rabu,18 November 2015.

Contoh nyatanya, menurut Devie, sekarang sering ditemui tayangan televisi yang menghadirkan tokoh atau karakter cowok gay dan cewek lesbian. Parahnya, dalam tayangan tersebut, gaya hidup gay dan lesbian dianggap hal yang biasa saja, tidak menyimpang dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Baca juga:

“TV menayangkan dan seakan menjadi hal yang umum terjadi di dunia nyata. Padahal orang di masa lalu menganggap hubungan ini tabu,” terangnya, dikutip dari Tempo.co, Kamis,19 November 2015.

Hal lain yang membuat gaya hidup gay dan lesbian semakin ngetren, lanjut Devie, adalah sifat masyarakat yang individualistis, khususnya masyarakat perkotaan. Sudah jarang ditemui orang-orang yang mau mengkritisi orientasi seksual orang lain. Hal itu membuat para gay dan lesbian merasa bebas menunjukan eksistensinya.

“Apalagi masyarakat mulai tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Sekarang sudah tidak ada rasa sungkan lagi menjalani hubungan sejenis dengan kehidupan perkotaan yang individual,” lanjutnya.

Gaya hidup gay dan lesbian, di mata Devie, bisa membahayakan peradabat umat manusia karena telah menyalahi kodratnya sebagai manusia yang harus berkembang biak atau menikah dengan lawan jenisnya. “Bagaimana bila terus bertambah banyak. Padahal manusia harus regenerasi,”

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan