Suntik Hormon, Wanita Jadi Pria dan Sebaliknya? Ini Kata Dokter Boyke

Oleh: - 17 Juni 2016  |

Instagram

Jamie Raines Suntik Hormon Wanita Jadi Pria
Jamie Raines Suntik Hormon Wanita Jadi Pria (techtimes.com)

Pernikahan aktor komedian Aming dengan seorang wanita bernama Evelyn Nada Anjani atau Kevin beberapa waktu lalu masih mengundang penasaran masyarakat. Banyak orang bertanya-tanya tentang sosok Evelyn yang terlahir sebagai wanita namun pernah punya penampilan fisik seperti pria.

Belakangan diketahui Evelyn pernah menjalani suntik hormon testosteron (hormon pria) agar penampilan fisiknya menyerupai pria. Meski telah diketahui alasannya, masih banyak orang yang ragu bahwa suntik hormon bisa merubah penampilan fisik. Apakah benar suntik hormon bisa merubah penampilan fisik?

Dr Boyke Dian Nugraha, dokter dan seksolog kawakan tanah air, membenarkan bahwa suntik hormon bisa merubah tampilan fisik seseorang. Katanya, bila seorang wanita disuntik testoteron, perlahan bentuk fisik dan sifatnya akan seperti laki-laki, pun juga sebaliknya, ketika pria disuntik estrogen (hormon wanita).

“Jadi begini, saat seorang perempuan disuntikkan hormon laki-laki (testoteron), pastinya perlahan ia akan bersifat seperti laki-laki. Perlahan akan tumbuh bulu-bulu, tumbuh kumis, kemudian otomatis payudara mengecil, hingga dada menjadi rata,” kata dr Boyke, dikutip dari Tabloidbintang.com, Jumat,17 Juni 2016.

Baca juga:

Tak hanya tampilan fisik dan sifat, kata dokter Boyke, karakter suara juga bisa berubah setelah disuntik hormon. “Kemudian suara juga ikut berubah, menjadi lebih serak seperti suara cowok. Otot-ototnya juga mulai terbentuk seperti otot-otot cowok,” lanjutnya.

Lebih jauh, dr Boyke menerangkan suntik hormon itu tidak bisa dilakukan secara instan atau hasilnya tidak akan langsung terlihat dengan cepat. Proses suntik hormon, menurut dr Boyke, membutuhkan proses yang panjang hingga bertahun-tahun.

“Ini membutuhkan pengulangan dan proses. Bila terapi hormon ini dilakukan untuk membuat perempuan menjadi seperti laki-laki maka perlu penyuntikan 2 minggu atau 3 minggu sekali. Itu terus dilakukan dan bisa bertahun-tahun prosesnya, sampai berubah seperti wujud yang diinginkan,” terangnya.

Dr Boyke memaklumi bila masyarakat kita masih ragu atau kurang percaya dengan efek suntik Hormon lantaran praktik suntik hormon di Indonesia masih sangat tabu, bahkan ilegal. “Kalau di Indonesia belum diijinkan ya, karena kan menentang kodrat,” tutupnya.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan