Chairman Speciality Coffee Association of Indonesia Leman Pahlevi mengungkapkan bahwa Kreativitas anak bangsa dalam mengolah biji kopi lewat luwak sudah ditiru oleh warga Malaysia, meskipun kapasitas produksi kopi luwak malaysia masih sedikit.
“Mereka belum akan menyaingi kita, karena kopi Malaysia juga masih sedikit. Jadi saya rasa dalam waktu dekat tidak akan menyaingi Indonesia,” ujar Leman di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (10/10/2014).
Baca juga:
Namun demikian, Leman Pahlevi meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera mematenkan kopi luwak sebagai milik Indonesia, menurut leman, hal tersebut sangat perlu untuk berjaga-jaga bila industri kopi luwak Malaysia cepat besar dan akan mengklaim kopi luwak sebagai produksi khas mereka.
“Ini harusnya dipatenkan untuk kita sendiri. Makanya kita minta pemerintah untuk memproteksi ini,” terangnya seperti dilansir merdeka.com, Sabtu (11/10/2014).
Leman menegaskan bahwa kekhawatiran dirinya sangat beralasan, mengingat kopi yang per kilonya seharga 2 jutaan itu bisa diproduksi di mana saja, asalkan hewan luwak tersebut bisa hidup. Leman juga mengatakan bahwa tidak ada kopi yang lebih baik daripada kopi luwak.
“Luwak dimana-mana ada, tapi kualitasnya yang paling bagus, ini karena biji kopi yang diambil menurut naluri luwak, sehingga yang didapat itu yang benar-benar bagus. Sementara kalau kita hanya melihat bahwa biji kopi itu sudah merah makanya dipetik,” tandasnya.