Senin,24 November 2014 lalu, penulis kontroversial Jon Riah Ukur (Jonru) mengunggah banner promosi seminar menulis bertajuk ‘Rahasia Menjadi Penulis Sukses’ yang agendanya dilaksanakan hari ini, Minggu (30/11/2014), di SMK 57 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dengan total like di Facebook Page-nya yang berjumlah 370 ribuan, banner promo workshop Jonru mendapatkan like sebanyak 4765 orang dan share sebanyak 322 orang.
Melihat apa yang telah diraih banner promonya, tentu anda berfikir peserta yang mengikuti workshop “Rahasia Menjadi Penulis Sukses” berjumlah ribuan atau setidaknya ratusan. Tidak, dugaan anda salah, seperti diberitakan oleh merdeka.com, Minggu (30/11/2014), peserta seminar menulis “Rahasia Menjadi Penulis Sukses” hanya 10 orang saja.
Sungguh mencengangkan melihat jumlah peserta seminar menulis ‘Rahasia Menjadi Penulis Sukses’ yang hanya 10 orang, mengingat Jonru selama ini dikenal sebagai penulis yang telah memiliki banyak ‘pengikut’ atau penggemar. Di media sosial, nama Jonru begitu terkenal, tepatnya sejak momen pilpres 2014 silam, Jonru dikenal sebagai kritikus Presiden Jokowi paling aktif dan paling greget.
Apakah para penggemar Jonru di media sosial sama sekali tidak tertarik dengan dunia tulis menulis? bisa jadi! Seminar itu sendiri ditujukan untuk orang yang ingin jadi penulis sukses, Jonru mengatakan bahwa menulis merupakan aktivitas yang bisa membangkitkan jiwa. Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan, penulis sukses adalah penulis yang rajin membaca dan tak pernah malu dengan tulisannya.
“Menulis itu dapat membangkitkan jiwa kita, dan tidak perlu malu terhadap hasil tulisan sendiri, dan harus rajin membaca,” kata Jonru kepada peserta workshop.
Sekadar diketahui, berikut karya-karya buku dari Jonru sejak tahun 2005 silam.
Baca juga:
1. Novel “Cinta Tak Terlerai” ( Mizan,2005)
2. Kumpulan cerpen “Cowok di Seberang Jendela” (Lingkar Pena Publishing House,2005)
3. Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat (Dapur Buku)
4. Menerbitkan Buku Itu Gampang! (Tiga Serangkai,2008)
5. Novel “Cinta Tak Sempurna” (Dapur Buku)
