Pengemis Pura-Pura Cacat, Kakinya Dilipat Lalu Diikat Seolah Buntung

Oleh: - 2 Maret 2015  |

Instagram

Pengemis Pura-Pura Cacat
Pengemis Pura-Pura Cacat (Tribun News)

Sungguh tercela aksi yang dilakukan oleh pria bernama Kemas M Japri ini. Pria 30 tahun yang kesehariannya berprofesi sebagai pengemis itu tidak mensyukuri karunia Tuhan, dia malah pura-pura menjadi orang cacat demi melancarkan profesinya sebagai pengemis.

Aksi tecela Japri terbongkar saat dia diamankan oleh Jaya M Tagor Siregar, Komandan Satpam Pasar Relokasi di Kawasan Nangnung, Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, yang pada Minggu (1/3/2015) sedang melakukan patroli pembersihan kawasan pasar dari para pengemis.

Saat Tagor membawa Japri ke Kantor Satpam UPT Disperindagkop Bangka, dia merasa curiga dengan bentuk kaki japri yang agak aneh. Awalnya tagor mengira Japri menyembunyikan senjata tajam atau benda berbahaya di sekitar kaki buntungnya.

“Awalnya saya mencurigai di bagian kakinya yang buntung, tersimpan senjata tajam atau sesuatu. Itu sangat mencurigakan, makanya saya suruh anggota periksa, suruh periksa bagian kaki buntung pengemis yang terbalut kain itu,” kata Tagor, dilansir Tribun News, Minggu (1/3/2015).

Baca juga:

Saat Tagor dan teman-teman satpam lainnya memeriksa kaki Japri, mereka kaget mendapati bahwa Japri ternyata hanya pura-pura cacat. Kakinya yang cacat ternyata hanya trik, yaitu dengan cara melipat betisnya kemudian diikat dengan kain.

Tagor yang menilai tindakan Japri adalah penipuan, kemudian menggelandang pria tersebut ke Polsek Sungaili. “Itu namanya penipuan, makanya saya langsung bawa pengemis ini ke kantor polisi,” lanjutnya.

Kepada petugas polisi yang memeriksanya, Japri mengakui perbuatanya yang telah menipu banyak orang dengan cara pura-pura cacat. Dia mengatakan, sudah dua hari mengemis di pasar Relokasi di Kawasan Nangnung dan sudah mendapatkan uang sebanyak Rp 150 ribu.

“Aku merantau ke Bangka mau cari kerja, tapi rupanya susah cari kerja disini. Makanya aku pura-pura kaki buntung, aku mengemis di pasar setiap hari, Sudah dapat seratus lima puluh ribu untuk dikirim ke keluarga di Palembang,” ujar Japri.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan