Baru-baru ini, sebuah survei yang dilakukan oleh Economist Intelligen Unit (EIU) menempatkan Jakarta, Ibo Kota Indonesia, sebagai kota paling tidak aman di dunia. EIU melakukan survei terhadap 50 kota di dunia dan Jakarta mendapatkan skor terendah yaitu 53,71.
Dalam survei tersebut, skor tertinggi diperoleh Ibu Kota Jepang, Tokyo, dengan skor 85,63. Sebagai Kota paling aman, Jepang ditemani empat kota lainnya di lima besar, yaitu Singapura, Osaka, Stockholm, Amsterdam.
Sementara itu, Jakarta yang berpredikat kota paling tidak aman ditemani Teheran, Ho Chi Minh City, Johannesburg, Riyadh, di lima besar. Jakarta dan Riyadh termasuk unik ketika masuk dalam daftar kota paling tidak aman, karena kedua kota ini ada dalam negara anggota G20.
Baca juga:
Economist Intelligence Unit melakukan survei dengan beragam parameter, seperti keamanan warga, keamanan infrastruktur, keamanan digital, jaminan kesehatan, jumlah angka kejahatan, jumlah warga meninggal akibat kematian tidak wajar, dan kemampuan teknologi informasi pemerintah setempat dalam memantau aktivitas kejahatan.
Menanggapi hasil Survei EIU, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku dirinya tidak percaya sepenuhnya. Meski tidak percaya namun Ahok menegaskan bahwa hasil survei itu layak ditanggapi secara positif.
“Sebenarnya saya tidak terlalu percaya. Tapi Pemprov DKI harus menanggapi dengan positif. Sehingga harus meningkat keamanan di Jakarta,” ujar Ahok, dilansir Merdeka.com, Kamis (29/1/2015).
