Pada Januari 2009 silam, Indonesia membekukan diri dari keanggotaannya di Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), persekutuan negara-negara pengekspor minyak. Kala itu, pembekuan diri Indonesia dari OPEC juga diartikan keluar dari OPEC, meski sepenuhnya tidak tepat.
Enam tahun berselang, Indonesia kembali lagi menjadi anggota OPEC tanpa harus mengajukan permintaan lagi, karena status Indonesia sejak 1962 adalah anggota penuh. Kabar bergabungnya lagi Indonesia ke OPEC dikonfirmasi oleh Agus Budi Wahyono, Staf Ahli Menteri ESDM.
“Indonesia sudah menjadi anggota penuh OPEC,” kata Agus Budi Wahyono di Bogor, Senin,7 September 2015.
Diwartakan, Kompas.com, Senin,7 September 2015, Budi Wahyono menyatakan bahwa Menteri ESDM Sudirman Said optimis dengan masuknya kembali Indonesia sebagai anggota OPEC maka Indonesia bisa mendapatkan minyak mentah dengan harga yang baik, dalam arti tidak kemahalan.
Baca juga:
“Indonesia kan sekarang ini kesulitan membeli crude (minyak bumi) kan, harganya berbeda-beda. Dengan masuk OPEC, pak menteri (Menteri ESDM) mengatakan bahwa OPEX itu dari eksportir minyak ya sehingga kalau kita bisa masuk ke situ, kita langsung kepada penjual kan. Harganya lebih baik,” terangnya.
Budi Wahyono melihat langkah pemerintah yang masih terus mengimpor minyak mentah bukanlah hal yang buruk, mengingat stok minyak mentah di tanah air memang tidak mencukupi. Meski begitu, Budi Wahyono berharap dalam 7-8 tahun ke depan, Indonesia tidak perlu membeli minyak mentah dari luar negeri lagi.
“Dengan bertambah kendaraan kebutuhan minyak meningkat, sementara eksplorasi kan tidak sehari dua hari, mungkin butuh waktu 7-8 tahun baru bisa (menghasilkan),” pungkasnya.