Beberapa hari ini beredar di media sosial Facebook sebuh info yang menyebutkan bahwa produk Indomie Goreng telah dipalsukan. Dalam info tersebut, terlihat sebuah foto dua bungkus Indomie Goreng yang telah dibuka kemasannya disertai keterangan yang menunjukan perbedaaan Indomie Goreng asli dan yang palsu.
Akun Facebook yang pertama menyebarkan info Indomie Palsu di Facebook mengklaim bahwa Indomie Palsu mempunyai kemasan yang sedikit berbeda, urutan penempatan bumbu saos sambal dan kecap yang terbalik, serta rasanya yang tidak lebih enak dibandingkan Indomie yang dia klaim asli.
Info keberadaan Indomie Palsu itu pun menyebar luas hingga membuat para pencinta produk legendaris tanah air itu resah. Belakangan diketahui bahwa produk Indomie yang dikatakan palsu itu ternyata asli dan merupakan produk yang resmi dikeluarkan oleh Indofood.
Baca juga:
“Itu tidak benar itu, sudah ada klarifikasi juga dari (pengguna) akun Facebook-nya itu. Kan mesin itu kan suka beda variasinya kan, tetapi itu memang produksi kami, jadi enggak palsu,” ungkap Stefanus Indrayana, General Manager Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk, di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2015.
Menjawab mengenai tulisan di kemasan yang sedikit berbeda dari kemasan Indomie Goreng kebanyakan, Stefanus menilai itu adalah hal yang wajar saja terjadi dalam produksi produk Indofood. Lalu soal peletakan bumbu saos sambal dan kecap yang berbeda, Stefanus juga menegaskan itu lumrah terjadi di Indofood.
“Jadi, itu produk kami. Kalau berbeda, memang ya karena biasa kan, ada varian, atau lain produksi, jadi mungkin capnya enggak sama. Biasalah. Ini termasuk soal itu juga (perbedaan letak bumbu),” terangnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis, 27 Agustus 2015.
Kemudian mengenai klaim yang menyebutkan bahwa Indomie Goreng yang dikatakan palsu rasanya tidak seenak Indomie Goreng yang asli, Stefanus berkeyakinan itu hanyalah soal persepsi saja. Stefanus melihat itu bisa terjadi akibat efek placebo, karena kedua Indomie yang dijadikan contoh dibeli di dua tempat yang berbeda.
“Mungkin itu konsumennya punya persepsi saja karena yang satu beli di minimarket, dan satu lagi beli di warung, terus rasanya beda. Ya biasalah anak-anak, netizen. Jadi konfirm, isu itu tidak benar,” pungkasnya.