Bekerja di luar negeri atau lebih dikenal dengan istilah jadi TKI (tenaga kerja Indonesia) menjadi alternatif karir yang cukup populer di tanah air. Negara-negara seperti Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Arab Saudi, selama ini menjadi negara tujuan favorit para TKI.
Di antara negara-negara tujuan TKI di atas, Taiwan menjadi salah satu primadona baru karena upah minimumnya relatif besar,17 ribu dolar Taiwan atau setara Rp 7 juta, dibandingkan upah tenaga kerja migran dari negara lain, upah yang diterima TKI di Taiwan merupakan yang tertinggi di dunia.
“Gaji tenaga kerja Indonesia sejak 1997 hanya 15.840 dolar Taiwan (sekitar Rp 6.443.830), dan baru naik menjadi 17.000 dolar Taiwan sejak 2015,” kata Devriel Sogia, Kepala Bidang Tenaga Kerja, Kantor Dagang, dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, dikutip dari Tempo.co, Senin,18 April 2016.
Devriel mengatakan, tercatat ada 238 ribu TKI yang mengadu nasib di Taiwan. Para TKI Indonesia tersebut, kata Devriel, menjadi favorit para pengguna tenega kerja di Taiwan karena dikenal sebagai tenaga kerja yang setia, tekun, dan tidak macam-macam.
Baca juga:
“Pekerja Indonesia dikenal setia, tekun, dan tidak macam-macam karena buat mereka yang penting gaji dibayar tepat waktu, dan users (pengguna) di Taiwan tahu itu,” terangnya.
Bagi wara Indonesia yang ingin menjadi TKI di Taiwan atau negara lain, Devriel memberikan masukan, sebelum berangkat persiapan yang dilakukan harus matang. Salah satu persiapan yang tak boleh dilupakan adalah persiapan mental agar tidak terkejut saat berada di negara asing.
“Yang penting dipersiapkan juga adalah mental mereka agar tidak mengalami cultural shock (keterkejutan budaya dan kebiasaan) di negara penempatan,” tutupnya.
