Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2009 silam oleh Honda Prospect Motor (HPM), MPV boxy Honda Freed cukup laris di pasar mobil tanah air. Bahkan pada masa keemasannya, HPM merakit 2.000 unit Freed di Karawang, Jawa Barat, setiap bulannya.
Sayang, seiring dengan dirilisnya mobil varian lain oleh HPM, seperti Mobilio dan BR-V, penjualan Freed terus mengalami penurunan. Tahun 2013 merupakan tahun terakhir angka penjualan Freed masih lumayan, yakni 18.595 unit.
Setahun setelahnya, 2014, Honda Freed hanya terjual sebanyak 6.517 unit. Lebih parah lagi, tahun lalu, 2015, Honda Freed hanya terjual sebanyak 3.228 unit. Direktur Marketing & Purnajual PT HPM, Jonfis Fandy, membenarkan bahwa pasar Freed tergerus oleh Mobilio dan BR-V.
Baca juga:
Bahkan, menurut Jonfis, banyak mantan pengguna Freed yang kini hijrah membeli Mobilio dan BR-V. “Market-nya banyak pindah ke Mobilio dan BR-V. Banyak sekali konsumen bekas Freed yang pindah, yang baru pun banyak yang pindah,” kata Jonas, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu, 8 Juni 2016.
Jonfis mengatakan, pada bulan Mei 2016 lalu, HPM sudah tidak mengirim Freed ke dealer-dealer di seluruh wilayah Indonesia. Artinya, hanya tinggal menunggu stok unit menjelang habis baru produksi berjalan kembali, itu pun terbatas.
Selain kalah bersaing dengan Mobilio dan BR-V, Jonfis juga menyebut model Freed sebenarnya kurang begitu diminati akhir-akhir ini. “Masalahnya mobil boxy (seperti Freed) orang tidak suka di sini. Bentuknya masih jadi masalah,” terang Jonfis.
Meski di tanah air sudah tidak laku, Honda Freed masih terus diproduksi di Jepang dan kini telah sampai pada generasi kedua yang memakai mesin baru 3-silinder 1.0L turbo. Jonfis belum bisa memastikan apakah Honda Freed generasi kedua itu juga akan dijual dalam waktu dekat di tanah air.
“Kami belum final, lihat Honda Motor Comoany (prinsipal) bagaimana. Ya pasti dipelajari, apakah iya atau tidak belum final,” tandasnya.